Tiga orang wanita dengan perbedaan dan menjadin satu dlam kekonyolan.
Menjadi anak perantauan dan anak kost adalah kebanggan bagi kami,
Karena itu merupakan dua langkah lebih maju untuk menjadi karakter yang mandiri.
Kami mentang berbagai tanggapan banyak orang mengenai anak kost,
Kami bukan anak kost yang suka makan di luar !
Kami bukan anak kost yang suka makan mie instan !
Itu artinya selangkah lebih maju dari anak kost menurut pandangan orang.
Hidup dalam perbedaan, lantas bukan menjadi alasan bagi kami untuk mengatakan kita gak satu pemahaman,
Karena pemahaman yang berbeda, keyakinan yang berbeda, serta kondisi yang berbeda, akan menumbuhkan suatu hal yang di sebut "kreatifitas".
Kami tidak menyebut diri kami kreatif, melainkan, ada harapan dari kisah kami bertiga, ada sebuah pengalaman yang mungkin akan tertuang dalam sebuah tulisan, maupun cerita.
Kami cukup lihai dalam menghibur diri, walau dalam kondisi bagaimanapun.
Seakan akan tiada kesusahan bagi kami,
Kondisi terhempit sekalipun ada saja kekonyolan yang membuat kami tertawa terpingkal pingkal.
Cara kami menikmati hidup, menikmati masa muda bukan dengan kemewahan, sebab kami tidak cukup uang untuk hal yang mewah.
Mengapa,,,
Bukan kami tak berharap, siapa sih yang tak ingin menikmati cara makan yang mewah, cara hidup yang mewah, style yang mewah, semua nya ingin bukan..
Hanya saja posisi kami, posisi yang tak beruntung.
Dengan kumpul di sebuah kamar kost yang begitu sempit,
Kami menikmati kegiatan mulai dari masak bersama, makan bersama, hingga Gilak bersama.
Ada banyak keknyolan yang kami lakukan untuk menikmati hidup.
Membuli teman yang jomblo menjadi kesukaan bagi kami...
Menuntut traktiran makan dari kawan yang jadian, merupakan penantian kami.
Saling tampar tamparan, gulat, menjadi olahraga kami.
Semua itu kami lakukan didalam kamar kost yang sepetak.
Walau terlihat Gilak, dan konyol kami merupakan wanita yang begitu serius dengan hubungan berpacaran.
Serius dengan masa depan, hanya saja menjalaninya dengan kegilaan.
Kami tidak selalu selalu bersama, karena mengatur waktu untuk kumpul bersama begitu sulit bagi kami,
Sibuk dengan pekerjaan masing-masing
Sibuk dengan perkuliahan,
Sibuk dengan kegiatan organisasi dan lain sebagainya.
Hanya sebuah group di WA
Yang menjadi tempat berkoar koar di sela-sela kegiatan masing- masing.
Terkadang,
Yang kita anggap saudara, tidak menganggap kita saudara.
Terkadang orang yang menolong dan menghibur kita bukan orang satu gereja, bukan orang satu keyakinan,
Melainkan orang yang memiliki perbedaan yang jauh dengan kita.
Jangan ada perpecahan dalam perbedaan,
Justru berhati - hati lah dengan banyak kesamaan.
Dan...
Sifat konyol bukan hal yang murahan , tapi itu sebuah cara dan trik untuk sebagian orang, yang belum tentu yang lain sanggup melakukannya.
Komentar
Posting Komentar