ciuman pertama mu
saat ini aku
sedang berkhayal, menghayalkan sesuatu hal yang menurut ku itu adala hal yang
tak wajar, namun di katakana tak wajar, juga tidak.
Satu hal yang
sangat tidak ku mengerti ialah sikap buruk kamu yang tidak peka. Aku tidak tahu pasti kamu yang tidak peka atau
memang kamu sengaja untuk pura –pura tidak peka.
Namun itu bukan
suatu alasan bagi ku untuk beranggapan bahwa kamu tidak baik.
Aku menantikan
kejadian itu terjadi antara aku dan kamu, di mana kejadian itu sebagai bukti
bahwa aku adalah kekasihmu, dan kamu kekasih ku, tapi ntah kapan aku pun tidak
dapat menerawang.
Sekian tahun kita
menjalani hubungan yang kamu menuntuku untuk menjalani hubungan yang serius,
Kamu pernah
berkata “aku tahu bahwa umur kamu memang bukan waktunya untuk serius, melainkan
lebih kepada menikmati masa muda”, aku mengiyakan semua itu, dan menjawabmu dengan perkataa,,
“aku bisa untuk
serius bersama mu, aku juga bisa menikmati masa pacaran yang happy-happy,
karena menurutku, kamu tempat ternyaman bagi ku, baik dalam hal yang serius
maupun dalamhal konyol dan happy”. Dan
semua itu memang sangat kita nikmati.
Namun, selama
pacaran aku tidak pernah merasa terlalu dekat dengan mu, seperti ada jarak atau
penghalang antara aku dan kamu, aku ingin menyentuh pipimu, bahkan aku ingin
lebih dekat dan sangat dekat dengan mu.
Setiap ada
pertemuan atau bahkan ketika kita akan berpisah, tidak ada suatu hal yang
berkesan bagiku, tidak ada yang membuat ku merasa berat untuk berpisah, dan
tidak terlalu bahagia ketika hendak bertemu dengan mu. Bahkan aku lebih
mencintai mu ketika kita terpisah oleh jarak. Hanya saja aku akan merasa nyaman
ketika ada bersama mu.
Saat pertemuan
kita terakhir ini, merupakan pertemuan yang tidak kita rencanakan, baru aku
merasakan bahwa kamu memang benar benar tau isi hati ku, aku bertingkah seperti
biasa, seperti pada pertemuan-pertemuan
kita sebelumnya. Ketawak , gila gilaan, bahkan tonjok tonjokan, hingga pada
saat tonjokan terakhirku meleset di jidat mu, aku terdiam, bungkan, terpaku,
bahkan seperti patung, seakan akan lupa untuk bernafas, akan dekapan erat mu,
sentak tiba-tiba kedua tanganmu melinggkar di badan ku, hangat sekali, dan
terasa nyaman ada dalam dekapan mu. Aku terdiam dalam seribu bahasa,
bertubi-tubi pertanyaan mutar-mutar di dalam otak ku, yang tak bisa ku utarakan
lewat perkataan yang keluar dari mulutku. Tiba tiba kamu bersuara “kamu tidak
usah bicara, ku tahu, aku mengerti apa yang ada dalam benak mu, “. Aku hanya
melongo gugup, dan hampir pingsan…………,
Dan,,,,, ciuman
mesra mendarat di kening ku, ohhh lope lope di udara, (hiihihihihi)
Kata kata pedas
juga keluar,,
“aku bisa aja
memperlakukan mu se romantis mungkin, tapi bukan cara ku untuk menjaga mu, kamu
berharga di mata ku, denga sekejap, kamu bisa habis di tangan ku, ku perlakukan
sesuka hatiku, tapi itu bukan aku mencintai mu, melainkan nafsu yang menguasai
ku” .
Air mata mengalir
dari mata ku membasahi pipi tipis ini, menangis bukan karena sindiran pedas mu,
aku hanya terharu, betapa beruntungnya aku di miliki oleh mu, yang bukan hanya
mencintai dan membuat ku nyaman, tapi juga menjaga dan menghindari segala hal
yang hina dari diri ku.
Ciuman pertama
yang sangat berkesan,
Ciuman pertama
sebagai sarana bagi ku, untuk tahu siapa dan bagaimana kamu mencintai ku,
sederhana, sebentar, tapi aku menikmatinya.
I love youu
Komentar
Posting Komentar