Kita...

                               Kita

Bukan suatu kebetulan kita dipertemukan, diperkenalkan dan di dekatkan, namun ada kehendak Tuhan yang kita tidak bisa selami.
Banyak peristiwa peristiwa yang terjadi, jika orang lain bercerita dengan alur cerita yang dari berantam, suka, bersatu, mencoba setia dan tepisah lagi,
Kita menciptakan alur yang sangat jauh berbeda.
Kita berada dalam suatu wadah yang sama,
Baik di sokolah maupun di organisasi paduan suara itu, dan bahkan berada dalam satu mobil itu..
namun tak ada alasan yang bisa kita jadikan cara untuk saling menegur, saling menyapa .
Kita saling tau, tapi tidak saling mengenal.
Saat itu Tuhan mendatangkan rasa yang tidak hanya sekedar rasa terhadap mu, menjadikan ku mengidolakan mu dan menimbulkan rasa penasaran akan dirimu, aku seakan terhipnotis, terbius oleh semua bentuk penasaran itu.
Rasa gengsi, rasa malu pun tenggelam dalam oleh rasa keingintahuan ku pada kepribadian mu, mendekati teman-teman mu dan juga memperhatikan mu.
Hal-hal konyolpun ku pertunjukkan, dan bahkan berani beraninya keinginan mendapatkan nomor ponselmu.
Aq menjadikan diri ku sebagai pengagum rahasia mu, dan berharap kamu peka, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
Kepribadian mu jauh dari yang ku terka,
Pribadi yang tidak peduli, dan tidak mau tau.
Sentak aku berhenti dengan semua keinginan gila ku, berhenti mengagumi mu, namun tak bisa berhenti membuang rasa itu.
Kecewa????
Iya jelas!!!
Sangat - sangat kecewa.
Waktu terus berjalan, dan aku pun tak mengetahui berita mu lagi.
Sampai suatu waktu, keadaan membuat kita saling rindu...
Mungkin kamu rindu dengan hal konyol ku dulu, dan aku rindu untuk bersikap konyol lagi.
Kita mencoba saling dekat, saling mengenal dan saling menelusuri...
Dan suatu saat mencoba bersatu namun dengan tidak keseriusan...
Kamu mencobanya dengan niat "mencoba -coba"
Sementara aku menerimanya dengan niat "tulus".
Kita selalu bertolak belakang,,,
Aku selalu ingin tahu bagaimanan kamu, dan kamu tidak mau tahu bagaimana aku.
Aku selalu mencoba manyayangimu, namun kamu selalu mengecewakan dan selalu melukis berbagai macam bentuk luka.
Dengan cara mu yang demikian, tidak membuat ku berhenti.
Aku malah semakin penasaran....
Sejahat apa kamu...
Sekeras apa hati mu...
Dan sampai berapa lama kamu bertahan dengan hobby mu yg gemar melukis dan menggambarkan luka.
Ku sayangi, ku pahami, ku ikuti kemauan mu...
Aku peracaya ada sesuatu yang harus ku sentuh di bagian terdalam mu, yaitu hati mu.
Kucoba melihat, memperhatikan, dan perlahan lahan ku coba untuk menyentuh hati mu...
Dan disana ku temukan sosok mu yang sebenarnya.
Aku semakin bersyukur tidak pernah berniat berhenti untuk mempertahankan rasa ini.
Aku bersykur perasaan ini tidak jatuh pada hati yang salah...
Iya,,, hati mu...
Di dalam nya ada kasih dan cinta yang sangat jernih .
Belajar, belajar, aku belajar mengambil isi hati mu...
Aku terlalu ambisius agar di dalam isi hati mu itu ada aku.
Dan goal....
Aku berhasil!!!!!
Sekarang aku yg menggemgamnya,
Aku mengisinya dengan nama ku...
Iya...
Sekarang rasa ku, rasa mu sudah menjadi rasa kita.
Kita saling membutuhkan,,,
Kita saling mencoba melengkapi satu sama lain.
Kita saling mencoba memahami..
Dan kita sudah sama - sama berjuang mempertahankan dan menjaga rasa itu agar tetap utuh bahkan bertumbuh.
Tidak tau akan sampai dimana kita akan terhenti...
Yang penting saat ini kita saling berusaha untuk kita di masa nanti, kita di masa depan dan kita di masa tua, dan kita juga di masa saat nafas kita berhenti untuk tidak bernafas.


Sekian !


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dang Adong Naso Tarpatupa Debata

JIKA PRIA MELAKUKAN HAL INI, IA WAJIB DI PERTAHANKAN

hidup anak kost yang efesien